Powered By Blogger

Friday, 9 August 2013

PKN kelas IX: HAKEKAT PRESTASI DIRI


PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA

A.  Hakikat Prestasi Diri Demi Keunggulan Bangsa
Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda-beda. Dengan potensi, manusia dapat berkembang lebih baik dan berprestasi. Potensi sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dan dalam meraih cita-cita. Oleh karena itu, kita perlu mengenal potensi sedini mungin, agar dapat mengembangkannya secara optimal.
1.    Pengertian Potensi Diri
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (4) menyebutkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Selanjutnya, Penjelasan UU Sistem Pendidikan Nasional tersebut pada bagian umum dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran  dan atau cara lain yang dikenalnya dan diakui oleh masyarakat.
Setiap orang memiliki potensi. Orang tidak dapat mewujudkan potensi diri dalam perilaku yang nyata apabila potensi yang dimiliki itu tidak dikembangkan melalui pembelajaran. Potensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar terwujud prestasi. Potensi yang dimiliki seseorang berbeda-beda. Potensi juga dikatakan sebagai bakat (aptitude).
Setiap orang dapat berprestasi sesuai dengan usaha dan kemampuan yang dimilikinya. Suatu prestasi perlu dicapai dengan usaha keras sesuai perundangan yang berlaku. Seseorang dapat berprestasi apabila sudah melakukan usaha dengan sungguh-sungguh.
Dalam proses pembelajaran, kadang dijumpai hal-hal berikut :
a.    Siswa yang tidak cerdas, tetapi memiliki prestasi belajar sedang.             
b.    Siswa yang tingkat kecerdasannya biasa, namun memiliki prestasi yang membanggakan.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang siswa mempunyai prestasi rendah, antara lain :
a.    Kurang memiliki motivasi dalam belajar.
b.    Kurang memiliki cita-cita dan atau tujuan yang mantab.
c.    Kurang menguasai keterampilan/pengetahuan yang diperlukan.
d.   Ligkungan hidup sehari-hari yang tidak kondusif.
Dalam keberhasilan dalam belajar, motivasi merupakan faktor yang memegang peranan penting. Motivasi ialah tenaga pendorong yang menyebabkan terjadinya perilaku ke arah tujuan tertentu. Seseorang dikatakan mempunyai motivasi terhadap sesuatu apabila perilakunya menunjukan minat, perhatian, ingin ikut serta, bekerja keras tidak berhenti sampai selesai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar memiliki prestasi diri yang optimal adalah :
a.    Memiliki wawasan pendidikan
Wawasan pendidikan adalah cara memandang bahwa pendidikan merupakan proses pemanusiaan dan dilakukan dalam interaksi dengan manusia lain. Sehingga tmembawa dampak penyebutan anak didik menjadi subjek didik. Cara pandang seperti ini sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu :
1)   Ing ngarso sung tulodo (jika di depan memberi contoh)
2)   Ing madya mangun karso (jika di tengah membangkitkan hasrat untuk belajar)
3)   Tut wuri handayani (jika di belakang memberi dorongan)
Menurut Faure, hubungan atau interaksi antara pendidik dan subjek didik merupakan wahana untuk membelajarkan subjek didik dan mengoptimalkan subjek didik untuk menemukan diri sendiri.
b.    Memiliki cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, kehendak, harapan yang selalu ada di dalam pikiran atau di dalam hati. Untuk mewujudkan cita-cita diperlukan pikiran yang kritis dan kreatif.
c.    Berpikir kritis dan kreatif
Berpikir kritis berarti mampu melihat hal-hal yang bersifat tidak nalar, keliru, tidak sesuai kriteria. Berpikir kreatif berarti menghasilka suatu pemecahan masalah dan suatu alternative sehingga masalah dapat dipecahkan dengan beberapa cara.

Ki Hajar Dewantara (1889 – 1959)
Bapak Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara adalah pendiri sebuah perguruan yang bercorak nasional, National Onderwijs Institut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Ajarannya yang terkenal ialah Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan). Ing madya mangun karso (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa). Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).



Pribadi kreatif:
·  Memiliki sifat yang tidak lazim
·  Suka menghasilkan sesuatu yang baru yang secara umum tidak biasa atau asing
·  Memiliki kemampuan rasional dan emosional
·  Berimajinasi
·  Berfantasi
·  Berintuisi
Kreativitas adalah proses yang memikirkan gagasan atau pemecahan masalah.Proses pemikiran kreatif berbeda dengan proses berpikir analisis. Proses pemikiran kreatif juga disebut berpikir devergen. Berpikir kreatis besifat holistik atau menyeluruh, imajinatif, dan menjelajahi persoalan untuk memperoleh gagasan, ide, kreasi, jawaban, dan pemecahan masalah.
Proses pemikiran analisis juga disebut berpikir konvergen. Dalam berpikir analisis berlaku peraturan yang memungkinkan pendekatan logis, vertikal, dan menuju pada jawaban tunggal.
Pribadi kreatif memiliki ciri-ciri:
1.    Bebas dalam berpikir dan bertindak.
2.    Memiliki sifat lentur dalam pandangan hhidupnya.
3.    Berkemauan untuk mengakui dorongan-dorongan dirinya yang tidak berdasarkan akal.
4.    Menyukai hal-hal yang menantang dan baru.
5.    Memiliki rasa humor yang bagus.
6.    Berani mengemukakan pendapat dan berani mengambil resiko.
7.    Bersifat ingin tahu.

d.   Peluang untuk melakukan
          Kegiatan yang dapat dilakukan para siswa untuk mengembangkan daya nalarnya:
1.    Siswa memberikan masukan dalam menyempurnakan menyempurnakan keputusan.
2.    Siswa perlu mengikuti acara televisi tentang perbedaan pendapat.
3.    Siswa mwmniasakan diri menulis artikel di surat kabar.
Spontanitas dan vokal merupakan ciri pemikir yang sigap, kritis, dan kreatif. Budaya kritis perlu dibina dengan mengembangkan prinsip-prinsip demokrasi.Dengan kegiatan yang memberikan peluang untuk membina kemampuan berpikir, siswa makin memiliki keterampilan mengemukakan pendapat, merumuskan pendapat, mengajukan pendapat, dan menjaga etika berdiskusi. Selain itu, emosinya akan berkembang dan menumbuhkan semangat untuk berprestasi dan menghadapi masalah.
Tanpa berlatih, tidak akan memiliki pengalaman. Tanpa meimliki pengalaman, tidak akan pernah maju. Belajar dengan mengalami sendiri berarti memproses sendiri pengetahuannya. Hal itu disebut keterampilan proses. Pendapat itu seperti pengetahuan yang bersifat tentatif.Artinya, yang sekarang dianggap benar, besuk bisa berubah, dan terus berkelanjutan sehingga kebenaran itu bersifat sementara. Ingat!!! Perkembangann ilmu pengetahuan dan tekhnologi akan berkelanjutan.
e.    Memiliki Sikap Kompetitif
Sikap kompetitif adalah sikap yang berupaya keras untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Kompetitif muncul karena adanya masa depan.
Salah satu perubahan masa depan adalah :
1.    Meningkatnya ketergantungan antar bangsa
Hal itu berarti persoalan-persoalan tertentu hanya dapat diselesaikan berdasarkan kesepakatan antarbangsa. Ketergantungan itu berlangsung dalam hal pangan, utang piutang internasional, serta energi dan lingkungan.
2.    Ledakan pengetahuan dan informasi
Informasi yang banyak menuntut kita untuk mencerna, meramu, merumuskan, serta melakukan antisispasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa depan.
Arus ilmu pengetahuan yang baru datang menggantikan yang lama (pengetahuan yang bersifat tentatif) menuntut kita untuk menggunakan secara arif dalam memperoleh cita-cita baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita.
Menurut Rustan Lakala, ada lima masalah besar yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, yaitu :
*   Utang Internasional
*   Pertumbuhan penduduk
*   Urbanisasi yang cepat
*   Pengikisan lingkungan
*   Pengangguran secar besar-besaran
Apabila kemampuan untuk mengatasi kelima masalah di atas tidak kita tumbuhkan sedini mungkin, bangsa kita akan terus-menerus dilanda permasalahan berat. Akibatnya, akan timbul disintegrasi atau perpecahan bangsa yang dapat menimbulkan masalah baru.
Menurut Sarto Kartodirdjo, ada enam masalah yang mengancam eksistensi kita. Keenam masalah itu adalah
*        Kesenjangan antargolongan bangsa;
*        Kontras antar golongan kaya dan miskin;
*        Proses pendewasaan politik yang mengalami berbagai hambatan;
*        Keterbelakangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
*        Belum selesainya perubahan budaya dari pertanian ke industri;
*        Pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat.
Generasi yang sekarang memegang pemerintahan tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut pada kurun waktu ini. Generasi ini harus memiliki pngetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai, serta siap untuk bekerja sama dan berkompetisi.
Sikap didefinisikan sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu. Hal itu berarti individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki respon atau tanggapan terhadap stimulan sosial yang telah terkondisikan.
Dengan diberikan stimulan (rangsangan) berupa pertanyaan, seseorang baru mereaksi, merespons, atau menanggapinya dengan jawaban yang menggambarkan kesiapan untuk ikut berkompetisi.
Seseorang dapat dikatakan memiliki sikap untuk siap berkompetisi apabila ia memiliki beberapa hal, yaitu :
·      Memiliki pengetahuan yang cukup tentang perlunya kompetisi;
·      Mempunyai cara-cara yang menggunakan akal sehat bahwa upayanya akan berhasi;
·      Memperhitungkan akibat dari setiap langkah dari perilakunya dan mengupayakan kerugian yang seminimal mungkin;
·      Mempunyai pengalaman tentang perbuatan yang akan dilakukan atau yang mirip dengan itu sehngga akan makin hati-hati.
f.     Sikap Siap Meraih Keunggulan
Keunggulan berasal dari bahasa Jawa unggul  yang berarti tinggi, bagus, menonjol, atau istemewa. Seorang dapat dikatakan memiliki motivasi apabila mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang muncul dari rasa ingin tahunya, mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhannya, mempunyai rasa percaya diri, serta mempunyai kepuasan terhadap prestasi yang dicapainya.
Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah orang yang secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 
1. Semangat                                    
2. Perencanaan yang matang
3. Bertanggung jawab
4. Wira Usaha
5. Kritik dan saran
6. Bantuan
7. Keorganisasian


Disusun oleh:
1.     Ari Hatanti                ( 03 )
2.     Berliana Nur Azizah ( 07 )
3.     Nur Haryani              ( 24 )
4.     Syarifah Nurlaila      ( 39 )

No comments: