PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA
A. Hakikat Prestasi
Diri Demi Keunggulan Bangsa
Setiap
manusia memiliki potensi yang berbeda-beda. Dengan potensi, manusia dapat
berkembang lebih baik dan berprestasi. Potensi sangat berpengaruh dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam meraih cita-cita. Oleh karena itu, kita perlu
mengenal potensi sedini mungin, agar dapat mengembangkannya secara optimal.
1. Pengertian
Potensi Diri
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 Ayat (4) menyebutkan bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Selanjutnya,
Penjelasan UU Sistem Pendidikan Nasional tersebut pada bagian umum dijelaskan
bahwa pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran dan atau
cara lain yang dikenalnya dan diakui oleh masyarakat.
Setiap
orang memiliki potensi. Orang tidak dapat mewujudkan potensi diri dalam
perilaku yang nyata apabila potensi yang dimiliki itu tidak dikembangkan
melalui pembelajaran. Potensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar terwujud prestasi. Potensi yang
dimiliki seseorang berbeda-beda. Potensi juga dikatakan sebagai bakat
(aptitude).
Setiap
orang dapat berprestasi sesuai dengan usaha dan kemampuan yang dimilikinya.
Suatu prestasi perlu dicapai dengan usaha keras sesuai perundangan yang
berlaku. Seseorang dapat berprestasi apabila sudah melakukan usaha dengan
sungguh-sungguh.
Dalam
proses pembelajaran, kadang dijumpai hal-hal berikut :
a. Siswa
yang tidak cerdas, tetapi memiliki prestasi belajar sedang.
b. Siswa
yang tingkat kecerdasannya biasa, namun memiliki prestasi yang membanggakan.
Faktor-faktor
yang menyebabkan seorang siswa mempunyai prestasi rendah, antara lain :
a. Kurang
memiliki motivasi dalam belajar.
b. Kurang
memiliki cita-cita dan atau tujuan yang mantab.
c. Kurang
menguasai keterampilan/pengetahuan yang diperlukan.
d. Ligkungan
hidup sehari-hari yang tidak kondusif.
Dalam
keberhasilan dalam belajar, motivasi merupakan faktor yang memegang peranan
penting. Motivasi ialah tenaga pendorong yang menyebabkan terjadinya perilaku
ke arah tujuan tertentu. Seseorang dikatakan mempunyai motivasi terhadap
sesuatu apabila perilakunya menunjukan minat, perhatian, ingin ikut serta,
bekerja keras tidak berhenti sampai selesai.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan agar memiliki prestasi diri yang optimal adalah :
a.
Memiliki wawasan
pendidikan
Wawasan
pendidikan adalah cara memandang bahwa pendidikan merupakan proses pemanusiaan
dan dilakukan dalam interaksi dengan manusia lain. Sehingga tmembawa dampak
penyebutan anak didik menjadi subjek didik. Cara pandang seperti ini sesuai
dengan ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu :
1) Ing
ngarso sung tulodo (jika di depan memberi contoh)
2) Ing
madya mangun karso (jika di tengah membangkitkan hasrat untuk belajar)
3) Tut
wuri handayani (jika di belakang memberi dorongan)
Menurut
Faure, hubungan atau interaksi antara pendidik dan subjek didik merupakan
wahana untuk membelajarkan subjek didik dan mengoptimalkan subjek didik untuk
menemukan diri sendiri.
b.
Memiliki
cita-cita
Cita-cita
adalah keinginan, kehendak, harapan yang selalu ada di dalam pikiran atau di
dalam hati. Untuk mewujudkan cita-cita diperlukan pikiran yang kritis dan
kreatif.
c.
Berpikir kritis
dan kreatif
Berpikir
kritis berarti mampu melihat hal-hal yang bersifat tidak nalar, keliru, tidak
sesuai kriteria. Berpikir kreatif berarti menghasilka suatu pemecahan masalah
dan suatu alternative sehingga masalah dapat dipecahkan dengan beberapa cara.
Ki
Hajar Dewantara (1889 – 1959)
Ki
Hajar Dewantara adalah pendiri sebuah perguruan yang bercorak nasional,
National Onderwijs Institut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3
Juli 1922. Ajarannya yang terkenal ialah Ing ngarso sung tulodo (di depan
memberi teladan). Ing madya mangun karso (di tengah menciptakan peluang untuk
berprakarsa). Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan).
Pribadi kreatif:
·
Memiliki sifat
yang tidak lazim
·
Suka
menghasilkan sesuatu yang baru yang secara umum tidak biasa atau asing
·
Memiliki
kemampuan rasional dan emosional
·
Berimajinasi
·
Berfantasi
·
Berintuisi
Kreativitas adalah proses yang
memikirkan gagasan atau pemecahan masalah.Proses pemikiran kreatif berbeda
dengan proses berpikir analisis. Proses pemikiran kreatif juga disebut berpikir
devergen. Berpikir kreatis besifat holistik atau menyeluruh, imajinatif, dan
menjelajahi persoalan untuk memperoleh gagasan, ide, kreasi, jawaban, dan
pemecahan masalah.
Proses pemikiran analisis juga
disebut berpikir konvergen. Dalam berpikir analisis berlaku peraturan yang
memungkinkan pendekatan logis, vertikal, dan menuju pada jawaban tunggal.
Pribadi kreatif memiliki ciri-ciri:
1. Bebas
dalam berpikir dan bertindak.
2. Memiliki
sifat lentur dalam pandangan hhidupnya.
3. Berkemauan
untuk mengakui dorongan-dorongan dirinya yang tidak berdasarkan akal.
4. Menyukai
hal-hal yang menantang dan baru.
5. Memiliki
rasa humor yang bagus.
6. Berani
mengemukakan pendapat dan berani mengambil resiko.
7. Bersifat
ingin tahu.
d.
Peluang
untuk melakukan
Kegiatan
yang dapat dilakukan para siswa untuk mengembangkan daya nalarnya:
1. Siswa
memberikan masukan dalam menyempurnakan menyempurnakan keputusan.
2. Siswa
perlu mengikuti acara televisi tentang perbedaan pendapat.
3. Siswa
mwmniasakan diri menulis artikel di surat kabar.
Spontanitas dan
vokal merupakan ciri pemikir yang sigap, kritis, dan kreatif. Budaya kritis
perlu dibina dengan mengembangkan prinsip-prinsip demokrasi.Dengan kegiatan
yang memberikan peluang untuk membina kemampuan berpikir, siswa makin memiliki
keterampilan mengemukakan pendapat, merumuskan pendapat, mengajukan pendapat,
dan menjaga etika berdiskusi. Selain itu, emosinya akan berkembang dan
menumbuhkan semangat untuk berprestasi dan menghadapi masalah.
Tanpa berlatih,
tidak akan memiliki pengalaman. Tanpa meimliki pengalaman, tidak akan pernah
maju. Belajar dengan mengalami sendiri berarti memproses sendiri
pengetahuannya. Hal itu disebut keterampilan proses. Pendapat itu seperti
pengetahuan yang bersifat tentatif.Artinya, yang sekarang dianggap
benar, besuk bisa berubah, dan terus berkelanjutan sehingga kebenaran itu
bersifat sementara. Ingat!!! Perkembangann ilmu pengetahuan dan tekhnologi akan
berkelanjutan.
e.
Memiliki
Sikap Kompetitif
Sikap
kompetitif adalah sikap yang berupaya keras untuk mengubah keadaan menjadi
lebih baik. Kompetitif muncul karena adanya masa depan.
Salah
satu perubahan masa depan adalah :
1.
Meningkatnya
ketergantungan antar bangsa
Hal itu berarti persoalan-persoalan tertentu hanya
dapat diselesaikan berdasarkan kesepakatan antarbangsa. Ketergantungan itu
berlangsung dalam hal pangan, utang piutang internasional, serta energi dan
lingkungan.
2.
Ledakan
pengetahuan dan informasi
Informasi yang banyak menuntut kita untuk mencerna,
meramu, merumuskan, serta melakukan antisispasi dalam memecahkan masalah yang
dihadapi pada masa depan.
Arus ilmu pengetahuan yang baru datang menggantikan
yang lama (pengetahuan yang bersifat tentatif) menuntut kita untuk menggunakan
secara arif dalam memperoleh cita-cita baru yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat kita.
Menurut
Rustan Lakala, ada lima masalah besar
yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, yaitu :
Utang
Internasional
Pertumbuhan
penduduk
Urbanisasi
yang cepat
Pengikisan
lingkungan
Pengangguran
secar besar-besaran
Apabila
kemampuan untuk mengatasi kelima masalah di atas tidak kita tumbuhkan sedini
mungkin, bangsa kita akan terus-menerus dilanda permasalahan berat. Akibatnya,
akan timbul disintegrasi atau perpecahan bangsa yang dapat menimbulkan masalah
baru.
Menurut
Sarto Kartodirdjo, ada enam masalah
yang mengancam eksistensi kita. Keenam masalah itu adalah
Kesenjangan
antargolongan bangsa;
Kontras antar
golongan kaya dan miskin;
Proses
pendewasaan politik yang mengalami berbagai hambatan;
Keterbelakangan
ilmu pengetahuan dan teknologi;
Belum selesainya
perubahan budaya dari pertanian ke industri;
Pembudayaan
nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat.
Generasi yang sekarang memegang
pemerintahan tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut pada kurun
waktu ini. Generasi ini harus memiliki pngetahuan, sikap dan keterampilan yang
memadai, serta siap untuk bekerja sama dan berkompetisi.
Sikap didefinisikan sebagai
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu,
kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi terhadap
suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah
kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu. Hal itu berarti
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki respon atau tanggapan
terhadap stimulan sosial yang telah terkondisikan.
Dengan diberikan stimulan
(rangsangan) berupa pertanyaan, seseorang baru mereaksi, merespons, atau
menanggapinya dengan jawaban yang menggambarkan kesiapan untuk ikut
berkompetisi.
Seseorang dapat dikatakan memiliki
sikap untuk siap berkompetisi apabila ia memiliki beberapa hal, yaitu :
· Memiliki
pengetahuan yang cukup tentang perlunya kompetisi;
· Mempunyai
cara-cara yang menggunakan akal sehat bahwa upayanya akan berhasi;
· Memperhitungkan
akibat dari setiap langkah dari perilakunya dan mengupayakan kerugian yang
seminimal mungkin;
· Mempunyai
pengalaman tentang perbuatan yang akan dilakukan atau yang mirip dengan itu
sehngga akan makin hati-hati.
f.
Sikap
Siap Meraih Keunggulan
Keunggulan berasal dari bahasa Jawa
unggul yang berarti tinggi, bagus, menonjol, atau
istemewa. Seorang dapat dikatakan memiliki motivasi apabila mempunyai perhatian
terhadap sesuatu yang muncul dari rasa ingin tahunya, mempunyai perhatian
terhadap sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhannya, mempunyai rasa percaya
diri, serta mempunyai kepuasan terhadap prestasi yang dicapainya.
Orang yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi adalah orang yang secara umum memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Semangat
1. Semangat
2. Perencanaan
yang matang
3. Bertanggung
jawab
4. Wira
Usaha
5. Kritik
dan saran
6. Bantuan
7. Keorganisasian
No comments:
Post a Comment