Powered By Blogger

Sunday, 15 September 2013

Hakikat Biologi Sebagai Ilmu




  HAKIKAT BIOLOGI
SEBAGAI ILMU









1.Arfian Dicky Adi P      ( 01 / X IPA 1  )
2.Ari Hatanti                  ( 02 / X IPA 1 )
3.Geget Agung W          ( 09 / X IPA 1 )
4.Eka Laras Saputri      (  11 / X IPA 1  )  

Guru Pembimbing: Lilis Sukowati, S. Pd

 SMA NEGERI 1 GEMOLONG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

 
 
HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU


Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat paling tinggi. Manusia memiliki sifat ingin tahu yang berasal dari akal budinya. Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong manusia untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, sifat keingintahuan manusia semakin berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan, dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya.
1.        Apakah biologi itu?
Biologi berasal dari bahasa Yunani. Bios artinya kehidupan. Logos artinya ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.

2.        Bagaimana cara mengidentifikasi ilmu biologi?
Karakteristik ilmu biologi:
1.      Memiliki objek kajian yang berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera. Contoh: tumbuhan dan hewan.
2.      Memiliki metode  tertentu yang dapat dilakukan oleh siapapun. 
3.      Bersifat sistematis → Memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang.
4.      Menghasilkan hukum-hukum yang bersifat universal.
5.      Bersifat objektif → Menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya dan jujur.
6.      Bersifat analitis → Mempelajari hal yang lebih  terperinci.
7.      Bersifat verivikatif → Sebuah ilmu harus diteliti. Tidak merupakan pendapat, perkiraan, bahkan mengada-ada.
Biologi dikatakan sebagai ilmu karena memiliki:
1.      Objek kajian, yang terdiri dari:
a.       Objek material merupakan objek yang dibahas. Yaitu makhluk hidup dan makhluk yang pernah hidup (fosil).
b.      Objek formal merupakan cara memandang suatu hal yang dipandang. Yaitu struktur, fungsi, dan interaksi makhluk hidup.
2.      Metode Ilmiah
Langkah - langkah metode ilmiah yang digunakan ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu adalah sebagai berikut:
a. Menemukan dan merumuskan masalah.
b. Merumuskan hipotesis (menyusun dugaan sementara).
c. Merancang eksperimen untuk merancang hipotesis.
d. Melakukan percobaan.
e. Mengadakan observasi atau pengumpulan data.
f. Menarik kesimpulan.
g. Menguji kesimpulan dengan eksperimen lain.
h. Merumuskan hukum, konsep, atau prinsip.

3.        Apakah sumber dari ilmu pengetahuan biologi? Jelaskan jawabanmu dan beri contoh!
Sumber ilmu biologi:
1.    Al-Qur’an                   
Pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Barang siapa mengikutinya maka ia akan mendapatkan petunjuk dari Allah swt.
2.    Hadist
Segala sesuatu yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan atau hukum.

3.    Lingkungan/ Alam
Segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang berupa makhluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan bisa menjadi objek pengamatan, sarana, atau tempat melakukan percobaan dan sebagai tempat mendapatkan informasi.
Contoh:
1.  Reproduksi
Salah satu tema penting yang dibahas dalam Al-Qur’an, terutama dengan peristiwa reproduksi manusia yang dalam pembahasan ilmu modern termasuk ke dalam ilmu biologi, yang selanjutya sebagai dasar ilmu kedokteran.
Allah berfirman dalam surah al-Mu’minun ayat 12 - 14:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12)
ثُمَّ جَعَلْنَاهُنُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13)
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةًفَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَاالْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُأَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)  
Artinya: “Kemudian Kami jadikan saripati air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang- belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik”. (Q.S. Al-Mu’minun: 12- 14)
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa Al-Qur’an sangat memperhatikan tentang sesuatu yang berkaitan dengan ilmu umum, yang telah Allah gambarkan tentang penciptaan manusia dari setetes air manjadi bentuk yang sempurna.

2.      Haramnya Daging Babi
Dalam Surah al-Ma-idah ayat 3 Allah swt telah mengharamkan daging babi. “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan….”
Setelah dilakukan penelitian semua itu benar, karena:
1.      Babi adalah binatang yang paling jorok, karena habitatnya selalu di tempat-tempat yang kotor.
2.      Binatang paling rakus, bahkan ketika tidak ada makanan, babi akan memakan kotorannya sendiri.
3.      Mengandung cacing pita yang berbahaya bagi tubuh manusia.

3.      ASI (Air Susu Ibu)
Air susu ibu adalah campuran sempurna ciptaan Allah yang tidak tertandingi. Allah berfirman dalam Surah Luqman ayat 14, “dan menyapilah dalam usia dua tahun.”
Setelah diteliti, banyak manfaat asi untuk sang bayi:
1. Sebagai sumber makanan terbaik.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
3. Mencegah timbulnya penyakit.
4. Obat semua penyakit pada bayi.

4.   Hujan
Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah ayat 22. “dan Dia-lah yang manurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan.”
Air hujan adalah rejeki yang paling halal yang diturunkan oleh Allah ke bumi kepada seluruh hambaNya. Namun pada kenyataannya banyak orang berpendapat bahwa air hujan itu:
1.      Membuat manusia masuk angin.
2.      Dapat membuat baju menjadi kuning.
3.      Dapat memberikan penyakit.
Kedudukan air hujan begitu dihinakan sehingga air hujan tidak berguna. Hal ini ditegaskan dengan sebuah dalil. “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah”. (QS. Shad: 27)
Allah menciptakan sesuatu itu tidak sia-sia. Manfaat air hujan:
1.      Obat penyakit flu dan sinusitis dan obat dalam tubuh, karena bersifat murni tanpa ada campuran zat apapun.
2.      Menghilangkan gangguan syetan (rasa cemas, rasa was-was, khawatir)

5.  Mandi setelah tidur
Manfaaat:
1.      Menambah kekuatan badan.
2.      Menjadikan pikiran jernih.
3.      Meningkatkan sistem kekebalan otot sehingga lebih fleksibel.
4.      Menghilangkan stres.
5.      Peredaran darahnya membaik.
6.      Produksi sel darah putih meningkat.
7.      Memberikan kekebalan terhadap virus.

6.      Nyamuk
Nyamuk hewan kecil itu memang nakal, karena selalu mengganggu manusia yang terlelap tidur di malam hari. Namun adakah yang pernah berpikir bahwa ternyata seekor makhluk kecil yang sering kali merepotkan manusia itu merupakan suatu contoh akan kesempurnaan desain dalam penciptan?
Sejak ia bertelur, nyamuk sudah menunjukkan kehebatannya. Dia dengan sendirinya bertelur dalam jumlah ratusan yang semuanya menyatu hingga menyerupai bentuk sampan. Sampan, karena memang telur tersebut diletakkan di atas permukaan air dan harus dapat mengapung. Seandainya ia bertelur satu persatu, tentunya telur itu akan tenggelam oleh riak air yang kecil sekalipun.
Nyamuk mengawali kehidupannya dengan hidup di bawah permukaan air. Untuk bernapas ia menggunakan alat menyerupai pipa “snorkel” (biasa digunakan penyelam) yang berada di ujung tubuhnya. Sehingga ia dapat menghirup udara di atas permukaan air dan terus melangsungkan siklus hidupnya. Namun tantangan yang dihadapi belum berhenti. Untuk keluar dari air lalu terbang, juga memerlukan usaha yang tidak mudah, karena bila saja tubuhnya basah, maka ia tidak akan dapat terbang! Bayangkan, ternyata di ujung kakinya terdapat suatu senyawa kimia yang mampu meningkatkan tegangan permukaan air. Sehingga ketika keluar dari kepompongnya dan berdiri di atas permukaan air dengan kaki-kakinya, ia tidak terperosok dan tidak tenggelam.
Tidak sampai di situ. Agar nyamuk betina dapat menghisap darah, ia harus mampu mengenali lokasi pembuluh darah manusia di kegelapan malam. Untuk ini ia telah dilengkapi dengan sistem pengindraan inframerah yang mampu menemukan lokasi pembuluh darah berdasarkan suhu tubuh.
Untuk bisa menembus kulit manusia sehingga mudah dalam menyedot darahnya, ia juga memiliki organ khusus yang disiapkan oleh Penciptanya. Organ itu berfungsi layaknya gergaji yang menggergaji kulit kita sehingga sobek. Sebab kulit manusia bagaikan kulit kayu yang tebal dan keras bagi nyamuk, hewan berukuran teramat kecil dibanding tubuh manusia. Juga, agar darah yang keluar tidak membeku, maka nyamuk juga telah menggunakan suatu enzim yang mencegah pembekuan darah.
Perhatikan, walau si kecil nyamuk tampak demikian jenius, namun ia tetaplah seekor nyamuk yang tak dapat berpikir untuk memperbaiki kualitas hidup. Ia tetaplah bukan profesor kimia maupun fisika atau bahkan dokter spesialis tranfusi darah sebelum ia dapat melakukan “tugasnya” keluar dari air untuk terbang dan menghisap darah manusia. Ia tetaplah seekor makhluk kecil yang diciptakan oleh Dzat Yang Maha Pencipta sebagai perumpamaan bagi kita agar mau berpikir.
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik (QS. Al-Baqarah: 26)